Bismillahirrohmanirrohiim,
Assalamu'alaykum ikhwah fillah
selamat malam dari syahdu nya malam di Bontang
Jangan lupa bersyukur dan selalu libatkan Allah di setiap kegiatan kita yaa :))
Pasti pernah denger sabda Rasulullah yang seperti ini,
Rasulullah shollallahu alaihi wassalam bersabda:
"Barang siapa yang dunia menjadi tujuannya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan di hadapan kedua matanya, serta tidak akan datang dunia kepadanya kecuali apa yang telah Allah tulis baginya. Dan sebaliknya barang siapa yang akhirat menjadi tujuannya, maka Allah akan menghimpun baginya urusannya dan Allah jadikan kekayaan didalam hatinya, serta dunia akan datang kepadanya dalam keadaan tunduk" (HR. Ahmad Ibnu Majah).
Pernah berfikir nggak sih, kenapa yaa kita diciptakan di dunia? apa sih sebenarnya tujuan kita hidup? apa hanya untuk menjalankan skenario dari yang Maha Kuasa, atau ya memang harus hidup atau ingin memuaskan diri dengan segala kenikmatan dunia? atau yang lain?
Diriku pernah memikirkan hal itu, kenapa yaa kok hidup? apasih goal kita di dunia ini?
dulu nya sih mikir gini, aku hidup ya untuk senang-senang, menikmati indahnya dunia, bersekolah, hangout sama temen-temen, ketawa-ketiwi, terus kerja, cari uang yang banyak, jadi orang kaya, foya-foya, terus nanti hidup tua, terus meninggal dunia. Itu yang dulu terfikirkan, kenapa kok fikiran seperti itu tidak lanjut untuk memikirkan terus setelah meninggal gimana?
Bumi ini sebagai pentas sandiwara, kita manusia ini para artisnya Allah dann pastinya Allah adalah sutradaranya, Allah itu sebagai sutradara sudah mengatur segala cerita kehidupan para manusia, Allah itu sudah memandu dengan baik, agar cerita para manusia ini happy ending, Allah menciptakan properti2 seperti pohon, matahari, batu, air dsb agar kita manusia itu hidup enak, tapi apa balasan manusia??? saling muhasabah diri, apa yang sudah kita perbuat selama hidup ini setelah apa yang diberikan dan di persiapkan Allah sebanyak dan selengkap ini??
kita hidup nggak hanya untuk menikmati segala senda gurau dunia ini, kita harus tau dan memikirkan bagaimana kehidupan selanjutnya setelah kita meninggalkan dunia ini??
Diriku meng analogikan kita manusia di dunia ini sebagai orang yang merantau, yang kelak akan pulang kampung yaitu ke akhirat. sehingga seperti kebanyakan pada umumnya, setiap orang rantau akan menlakukan aktifitas masing-masing dan juga seharusnya mereka tak lupa akan kampung halamannya atau mudik.
Apabila kita percaya akhirat, maka kita mengharapkan Surga adalah tempat sebaik-baiknya.
Kita yang biasanya mudik saat lebaran, kan banyak nih yang harus dipersiapkan, mikir bawa oleh-oleh apa untuk kampung halaman? mikir naik apa ya nanti pas mudik? pokoknya memikirkan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum pulang kampung dengan sebaik-baiknya.
Seperti halnya ketika kita akan menghadap ke Rahmatullah kelak, begitulah yang harus kita persiapkan, kita harus nyiapin bekal atau oleh-oleh yang akan kita perlihatkan nanti di akhirat kepada Allah, kita di dunia harusnya memikirkan kendaraan terbaik untuk menemui Allah, dan paling baik kendaraan itu adalah "Khusnul Khotimah". inilah yang harus kita lakukan, untuk sampai di rumah kita di Surga nanti.
Semestinya seperti itulah kita memaknai hidup, bahwa hidup bukan hanya untuk mencari kesenangan semata, karena dunia hanya sementara jadi kebahagiaan kita didunia ini pun sementara saja.
ini hanyalah masalah waktu. kelak kita akan menemui waktu itu
inilah dunia yang banyak membuat orang terpedaya, ia tak lain sekedar permainan yang hasilnya hanya kecapekan dan kelalaian belaka. Duia menyibukkan orang dari hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan akhirat. ketahuilah bahwa kebahagiaan di dunia ini tak akan tercapai kecuali dengan menjadikannya jalan menuju akhirat. di sanalah kenikmatan yang abadi berada. sesuatu yang belum terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum terlintas di hati manusia.
Sebuah ombak dilautan datang silih berganti. satu ombak hilang ditelan pantai, datang berikutnya susul-menyusul. begitu pula dunia, hilang satu tumbuh seribu, jika saat nya tiba semua akan binasa.
Semoga kita semua bisa senantiasa menjadikan dunia ini sebagai pengingat kita menju akhirat,
Yang pergi akan pulang, jangan lupa ada kampung halaman (akhirat) yang siap menyambut kita..
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar