Manusia itu laksana sekawanan burung, memiliki naluri untuk berkumpul dengan sejenisnya. Oleh karena itu, jika kita ingin menjadi orang shalih, hendaklah berusaha berkawan dan berkumpul dengan orang-orang shalih.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allâh, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” (At-Taubah/9:119).
Ini berlaku bagi laki-laki dan wanita yaa. Seorang Muslim hendaknya mencari, bergaul, dan menjadikan laki-laki yang shalih sebagai kawan-kawannya. Dan wanita Muslimah hendaknya mencari, bergaul, dan menjadikan wanita-wanita shalihah sebagai kawan-kawannya. Jangan merasa rendah bergaul dengan orang-orang yang taat, walaupun mereka orang-orang yang kekurangan secara duniawi, namun mereka memiliki derajat di sisi Allah Yang Maha Tinggi.
Daaannn Alhamdulillah lingkaran pertemanan saya Sholeh dan Sholehah serta men sholehkan dan men sholehkahkan, salah satunya yang mau di bahas sekarang yaitu Murobbiyah saya dari awal mengenal dunia perkuliahan. Yaitu Ustadzah Ega.
Ini nih orangnyaa (Jilbab biru tengah), beliau sering kami ajak untuk menularkan semangat kepada teman-teman dalam kajian muslimah. Dari beliaulah saya belajar banyak dan ada beberapa value yang saya ambil, selama beliau kuliah jilbab besar nya tak pernah luput, dan dengan kondisi seperti itu beliau juga masih bisa orasi di depan mahasiswa. Ini yang bikin saya salut dan bisa mematahkan omongan orang tentang wanita berjilbab besar. Bahwa orang berjilbab besar itu ya sama aja, dia bukan yang paling taat, tapi mencoba untuk tetap taat. Dan jilbab bukan penghalang untuk kita, kita masih bisa ON FIRE dalam hal kebaikan apapun. Dari situlah saya juga gak mau kalah untuk harus tetap berbuat baik dan mengajak kebaikan.
Beliaulah yang selalu mengajak dan mengingatkan teman-temannya dalam kebaikan, selalu mengajak sholat, membawakan sarung untuk temannya yg alasan pakai celana pendek, menolong temannya, dan kebaikan yang lainnya. Beliau juga selalu sharing betapa cinta nya beliau dengan suaminya (Pak Tikno dosen Sisfor UISI), dari beliaulah saya bisa memahami bagaimana mencintai seseorang karena Allah, bagaimana hubungan terhadap suami dan ilmu2 lain tentang pernikahan yang nantinya bekal bagi saya.
Dari beliaulah saya belajar bagaimana merawat seorang anak, dari cerita beliau yang di vonis dokter tidak bisa memiliki anak tapi qodarullah, beliau sudah memiliki 5 buah hati yang luar biasa, yang kelimanya akan di didik menjadi seorang Hafidz dan Hafidzah. Selalu memiliki kesan dengan cerita-cerita beliau, selalu saya ambil value pengajaran dari beliau, beliau selalu menginspirasi kita semua dengan semangat nya yang tak pernah padam. Dalam kondisi kurang sehat pun beliau tetap menjamu kita kalau kita berknjung ke rumah beliau.
Dan kini Bu Ega dan Pak Tik hendak memenuhi panggilan Allah ke Tanah Suci, kita semua hanya bisa mendoakan semoga bapak dan ibu bisa selalu sehat dan khusyu' dalam melakukan ibadah di sana, semua hajat bapak dan ibu bisa diijabah Allah dan di ridhoi Allah. Selepas pulang haji, bu Ega sekeluarga akan Hijrah ke Taiwan kurang lebih 6 tahun :(
16/07/2019 |
semoga aku bisa menyusul seperti beliau. Amiinn 🙏
BalasHapusAamiin semangat!
Hapus