2 Desember menjadi momen bersejarah bagi saya, di tanggal tersebut sahabat pena saya melepas masa penantiannya, melepas tanggung jawab ayah nya danmenjatuhkannya ke suami nya. Di tanggal itu juga momen bersejarah umat Islam di Indonesia. Ia menjadi satu simbol penolakan atas ketidakadilan. Sebagai simbol satu pernyataan berdiri untuk kemuliaan agama. Menolak penistaan agama yang dilakukan gubernur yang menista agama Islam demi memperkukuh kedudukan politiknya.
2 Desember 2016 menjadi hari bersejarah yang bukan saja mengubah arah politik di Indonesia. Tetapi berhasil mematahkan aargumen para pengusung islamophobia yang mengatakan aksi protes umat Islam selalu identik dengan kekerasan dan kekacauan. Alih-alih yang hadir dalam peristiwa 212 adalah ketertiban, keharuan dan kepaduan umat.
Dan saya ingin membuktikan hal tersebut, saat saya datang posisi sudah bubaran. Para saudara2 umat muslim keluar dari monas, dan saya berjalan menuju monas. Saya yang single player naik OJOL dari Jaktim ke Jakpus sendiri dan gaada kenalan, qadarullah notabene saya yang SKSD sama orang memberanikan diri untuk mengajak mbak-mbak yang berjalan sendirian pula, namanya Mbak Ayu, beliau seorang guru murid luar biasa. Dalam hati saya luar biasa sekali orang ini. Oke lanjut setelah itu kami berdua jalan menuju Monas, dan berdesak-desakan karena ramainya Jama'ah. (Tidak ada foto yang kita abadikan dgn baik :()
Seramai-ramainya Jama'ah, semua berjalan di jalur yang di instruksikan, ada seorang komando diatas mobil yang mengatur pergerakan kaki kami, dan itu tanpa kekerasan sama sekali dalam mengarahkan, cuma teriak gituu sihh karena situasi dan kondisi yang banyak orang. Setelah jalan panjang, kami berdua berpisah karena mbak ayu janjian sama temannya dan saya memutuskan untuk ke Masjid Istiqlal sendiri (emang singlelillah wkwk). Di Istiqlal sholat dhuhur berjama'ah dan disana saya kenal orang-orang yang luar biasa. Usai sholat ber SKSD dengan jama'ah sebelah kanan kiri depan belakang hehehe dan akhirnya kita saling kenal.
Inilah mereka, banyak cerita yang saling kita tukar, mbak Aisyah ini beliau Mu'allaf. Perjuangan beliau sungguh luar biasa, dan kami bangga mbak Aisyah telah memilih jalan yang tepat. Mbak Icha ini, anak rantau dari Lampung yang jauh-jauh ke Jkt untuk menuntut ilmu, dan Mbak Neny ini pekerja keras, beliau sudah bekerja. Semoga kita semua istiqomah dan bertemu kembali di dunia dan di surga.
Benar kata orang, "berjalanlah sejauh mungkin, disitu kamu akan menemukan hal baru dan pengalaman baru" Saya merasakan itu, dengan saya bisa jalan kemana-mana saya akan bertemu hal-hal baru yang bisa mendidik saya pribadi, yang bisa menjadikan diri saya lebih baik dengan belajar dari semua ciptaan Allah. Dan yang berkesan bagi saya, dimanapun saya berada disitulah Allah bersama saya. Alhamdulillah saya selalu ditemukan orang-orang baik. Karena saya percaya, dimanapun kita dan bagaimanapun kita Allah itu sama dengan segala Kebaikan Nya.
Terimakasih ya Rabb atas perjalanan ini
Komentar
Posting Komentar